Film AKAD diproduksi atas kerjasama IFI Sinema, ITDC, PFN, dan E-Motion Entertainment
"Bila nanti saatnya kan tiba, kuingin kau menjadi istriku. Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan, berlarian kesana-kemari dan tertawa. Namun bila saat berpisah telah tiba, izinkanku menjaga dirimu, Berdua menikmati pelukan diujung waktu, sudilah kau temani diriku”
Jakarta, 18 Februari 2020 - Lagu “AKAD” ciptaan Moh Istiqamah Djamad (Is) memang sudah tidak asing lagi bagi setiap insan di Indonesia karena sampai saat ini masih kerap diputar di radio-radio di seluruh tanah air. Fenomena tersebut rupanya menyentuh hati produser IFI Sinema Adi Sumarjono untuk mengangkatnya menjadi sebuah film layar lebar.
Setelah proses persiapan yang cukup panjang, IFI Sinema bekerjasama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok NTB, serta didukung oleh E-Motion Entertainment dan Perum Perusahaan Film Negara (PFN), memulai penggarapan Film berjudul ‘AKAD’ pada Februari 2020 ini. Proses syuting film ini akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan.
Film ini dibintangi oleh deretan aktor kawakan yakni Mathias Muchus, Kevin Julio, Indah Permatasari, Nino Fernandez, Debo Andryos, dan Jennifer Coppen, yang disutradarai oleh Reka Wijaya, yang sekaligus adalah penulis skenario “AKAD” ini.
Film “AKAD” bercerita tentang seorang Ayah (yang akan diperankan oleh Mathias Muchus), yang berprofesi sebagai driver online yang berusaha setiap hari, lebih penting daripada mencari penumpang, untuk mencarikan jodoh bagi putri tersayangnya (yang diperankan oleh Indah Permatasari), yang kini tengah disibukkan oleh karir dan mimpi-mimpinya. Drama percintaan dan keluarga ini dibalut dengan komedi yang akan menggelitik hati para penonton untuk merasakan kebahagiaan, kemarahan dan kesedihan yang campur aduk dan banyak kisah yang mengharukan nantinya di film ini.
Selain jalinan cerita yang apik dan didukung artis film berkualitas, penonton film ini nantinya juga akan dimanjakan dengan visual-visual yang cantik dengan latar belakang pemandangan bukit dan pantai yang indah di kawasan The Mandalika Lombok NTB yang tengah dikembangkan oleh ITDC, sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas pilihan Pemerintah. The Mandalika juga akan menjadi tuan rumah seri balap motor dunia MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika Street Circuit di dalam kawasan.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer menjelaskan, “Keterlibatan ITDC dalam produksi Film ‘Akad’ ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan kawasan The Mandalika secara nasional melalui pendekatan yang kreatif, yang kami harapkan dapat sekaligus mendorong perkembangan industri kreatif di Indonesia khususnya bidang film. Keterlibatan dalam film ini juga sebagai salah satu dukungan ITDC terhadap program Kemenparekraf yang mendorong promosi pariwisata melalui media film”.
“Menurut kami”, imbuh Abdulbar, “memproduksi film yang menjual lokasi-lokasi indah dan unik di daerah-daerah tertentu merupakan sebuah langkah kreatif dalam mempromosikan sebuah destinasi pariwisata kepada masyarakat khususnya kalangan milenial. Apalagi saat ini, mulai berkembang tren kunjungan wisatawan ke daerah yang menjadi lokasi atau latar sebuah film. Ke depan, diharapkan, makin banyak rumah produksi yang memanfaatkan lokasi syuting di The Mandalika sehingga nama The Mandalika makin dikenal masyarakat dan mampu menarik kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.”
“Lagu “AKAD” memiliki makna yang sangat dalam dan sakral bagi setiap pasangan di Indonesia, bahkan pasangan-pasangan muda yang menjadikan lagu tersebut theme song kisah cinta mereka. Lagu ini menjadi salah satu lagu Indonesia paling fenomenal, yang sudah ditonton lebih dari 106 juta kali di youtube.
Film “Akad” yang terinspirasi dari sebuah lagu , ceritanya sengaja dikemas sangat sederhana namun berkesan, bisa menjadi film yang wajib ditonton setiap pasangan muda, atau mungkin yang belum memiliki pasangan untuk memiliki secercah harapan bahwa mereka bisa bertemu dengan belahan jiwanya dimanapun dan kapanpun. Kalau lagu “AKAD” lagu wajib setiap orang dan terutama para pasangan, semoga film “AKAD” ini bisa menjadi film wajib anak muda dan orang tua mereka saat rilis nanti,” tutup Adi Sumarjono.
*************
Tentang IFI Sinema
IFI Sinema telah berkecimpung dalam industri perfilman Tanah Air sejak tahun 2007 melalui film-film produksinya berjudul “Cokelat Stroberi” (2007), “Radit dan Jani” dan “3 Doa dan 3 Cinta” (2008), “Coblos Cinta” (2008), “Serigala Terakhir” (2009) , “Mika” (2013), “Pertaruhan” (2017), “My Generation” (2017), dan “Menunggu Pagi” (2018).
Tentang E-Motion Entertainment
Perusahaan hiburan yang beragam dengan bidang usaha musik, film, televisi, lisensi karakter, media dan konten digital. Kreatif Unik adalah kultur E-Motion Entertainment dengan mengutamakan kolaborasi bersama pihak yang mengedepankan ide-ide inovatif dan berpandangan ke depan sebagai sumber konten budaya populer.
Tentang ITDC
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) merupakan BUMN yang memiliki lini bisnis membangun dan mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia. Selama 46 tahun, Perseroan telah membangun dan mengelola The Nusa Dua, kawasan pariwisata terpadu seluas 350 ha yang berlokasi di Bali bagian selatan, yang merupakan salah satu kawasan pariwisata terbaik di dunia.
Dengan infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan yang berstandar internasional, membuat kawasan ini menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, Konferensi Interpol 2016, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018.
Sejalan dengan strategi Pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata menjadi sumber utama devisa negara dengan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, ITDC ditugaskan untuk mengembangkan destinasi pariwisata di luar Pulau Bali. Dengan dukungan Pemerintah, ITDC memperoleh hak untuk mengembangkan dan mengelola the Mandalika di Lombok Tengah, NTB, dengan luas 1.175 hektar. The Mandalika memiliki 16 km garis pantai yang indah dan dikelilingi bukit-bukit yang hijau, serta merupakan satu dari sepuluh destinasi pariwisata prioritas atau ‘Bali Baru’ yang ditetapkan Pemerintah, yang kemudian telah ditetapkan lagi menjadi satu dari lima destinasi super prioritas di Indonesia.
Pada tahun 2017 the Mandalika telah resmi beroperasi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan sejak itu telah menarik Real Estate Investment sebesar USD 1,3 Milyar. Saat ini, The Mandalika tengah dibangun sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, dengan berbagai fasilitas dan atraksi berstandar internasional.
Tentang Perum PFN
Perum Produksi Film Negara (Perum PFN) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perfilman dan industri kreatif. Berdiri pada 6 Oktober 1945, Perum PFN berkomitmen menjadi panutan dalam industri film nasional. Berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1988, Perum PFN didirikan untuk turut serta membangun ekonomi dan ketahanan nasional melalui penyelenggaraan usaha produksi film serta usaha pelayanan jasa teknik film perfilman nasional, sebagai salah satu sarana penerangan, sejarah, pendidikan, kebudayaan, dan hiburan yang perlu dikembangkan dalam rangka pembentukan karakter bangsa dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Info lebih lanjut mohon menghubungi:
IFI Sinema:
Marrio
+62 811-4039-111
Cecille Christophia
+62819-2802-2805